MAKALAH
PENERAPAN
HUKUM ARCHIMEDES
Ø Hukum
Archimedes
Menurut
Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya.
Ketika dalam air, benda
dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Ws=Wu-Fa
Keterangan :
ws = berat semu (N)
wu = berat sesungguhnya (N)
Fa = gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.
Rumus Gaya Apung
Fa = Mfg
Fa = pfVbfg
Secara sistematis, hukum archimedes dapat
ditulis sebagai berikut :
Fa = gaya angkat ke atas pada benda (N)
ρa = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
ws = berat semu (N)
wu = berat sesungguhnya (N)
Fa = gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.
Rumus Gaya Apung
Fa = Mfg
Fa = pfVbfg
Secara sistematis, hukum archimedes dapat
ditulis sebagai berikut :
Fa = gaya angkat ke atas pada benda (N)
ρa = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Fa = ρa Va g
Keadaan Benda
Ada Tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu:
Ada Tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu:
# Melayang
pb = pf
w = Fa
w = Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
# Tenggelam
pb, rata-rata > pf
w > Fa
w > Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
# Terapung
pb, rata-rata < pf
w = Fa
w = Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
Ø Aplikasi
Hukum Archimedes ( Penerapan Hukum Archimedes)
a.
Hidrometer
Hidrometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Proses
pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara
memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh
hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat
cair yang diukur. Berikut ini prinsip kerja hidrometer.

Gambar 1.1 Hidrometer
Gaya ke atas = berat hidrometer
FA = whidrometer
ρ1V1 g
= mg
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh
hidrometer sama dengan luas tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang
tercelup maka dapat dituliskan
ρ1 (Ah1)
= m

dengan:
m =
massa hidrometer (kg),
A = luas tangkai (m2),
hf = tinggi hidrometer yang
tercelup dalam zat cair (m), dan
ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).
Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan
akumulator mobil dengan cara membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam
akumulator. Massa jenis asam untuk muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25
kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan akumulator kosong.
b. kapal laut
Perhatikan Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Kapal yang
sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di pindahkan oleh kapal
ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis yang ditunjukkan oleh
tanda panah. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan
balok besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini
disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih
besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan balok besi. Besarnya gaya angkat
yang dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume perahu yang tercelup dan
volume fluida yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama
besar dengan berat perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu, kapal
baja didesain cukup lebar agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar
dengan berat kapal itu sendiri.
c.
kapal selam
Kapal
selam merupakan sebuah wahana yang unik karena bisa mengapung dan menyelam di
air sesuai kebutuhan, pembuatan kapal selam pertama kali di gunakan untuk
keperluan perang dan masih berbentuk sangat sederhana ( turtle). Namun pada
masa sekarang selain untuk perang, kapal selam juga di gunakan sebagai wahana
rekreasi dan juga penelitian bawah air (ocean research).
Kita
pasti tahu bahwa Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi) adalah “Jika suatu
benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat
tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh
benda tersebut”. Dan itu berlaku pada setiap kapal konvensional. Sedangkan
untuk menyelam kapal selam memakai Hukum Boyle dan Hukum Boayancy
(pengapungan).
Kapal
selam di desain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan
udara dan air, letaknya berbeda beda tergantung biro desain yang
merancangnya.Untuk awalnya saya akan memberi visualisasi gambar potongan kapal
selam seperti yang terlihat di bawah ini:
Sedikit tambahan, kapal selam sekarang mulai
di lengkapi dengan berbagai macam persenjataan, yang awalnya hanya sebuah skrup
untuk melubangi kapal musuh, sekarang bisa di muati rudal jelajah maupun rudal
antar benua yang berhulu ledak nuklir. Yang pada mulanya hanya cukup untuk satu
orang hingga sekarang dapat memuat ratusan personel. Kapal selam lama
menggunakan diesel sebagai penggerak utama sehingga kemampuan bersembuyi di air
sangat terbatas karena harus sering muncul ke permukaan untuk pengisian kembali
bahan bakar, kini kapal selam nuklir lebih efisien karena sangat hemat dan
menekan biaya operasional, karena dalam sekali charge kapal selam mampu
berlayar bertahun tahun tanpa perlu mengisi bahan bakar.
Namun itu bukan berarti tidak beresiko.
Kejadian bocornya radiasi pada kapal K-19 Rusia beberapa dekade lalu,
menunjukkan kalau perlu keamanan extra untuk mengoperasikan sebuah kapal selam
nuklir, selain merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi pihak Angkatan Laut
bisa mengoperasikan nya.
d. galangan
kapal

prinsip kerja
Hampir sama dengan kapal laut.
Pertama-tama galangan kapal diisi dengan air laut, kemudian ditempatkan tepat
dibawah kapal laut, lalu air nya disedot dan galangan kapal naik ke atas dan
muncul ke purmukaan air. Akhirnya air disekeliling kapal hilang dan kapal siap
di perbaiki. Setelah kapal diperbaiki galangan kapal diisi kembali oleh air
laut dan mulai tenggelam. Dan kapal siap kembali ke laut.
e. balon
udara


Gaya apung yang diterima oleh
suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkannya. Fa = ρƒ. Vbƒ. g Dengan ρƒ
adalah massa jenis udara. Balon menggunakan prinsip yang sama dengan
kapal laut.
Hanya saja, karena kita
menginginkan balon naik ke udara dan melayang pada ketinggian tertentu, maka
yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang dipindahkan lebih
berat dari berat balon.
Hingga kemudian mencapai titik
ketinggian yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut, prinsip kimia
mengajarkan kita tentang mengisi balon dengan gas yang massa molekulnya lebih
kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak semua gas
memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan
keselamatan. Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen(H2) dan
Helium (He).
f.
jembatan ponton.
Jembatan
ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai
jembatan. Drum-drum itu biasanya terbuatdari besi dan di dalamnya diisi dengan
udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair. Jembatan
ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung.
Drumdrum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air
pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya
jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air
DAFTAR PUSTAKA
Source :
http://3hsoftcom.blogspot.com/2010/12/cara-kerja-kapal-selam.html
dan berbagai sumber lain
0 komentar:
Posting Komentar